Showing posts with label Persil Arsitektur. Show all posts
Showing posts with label Persil Arsitektur. Show all posts

Monday, 22 September 2014

Uniknya Fasade Museum Brandhorst, Munich, Jerman

Saat melakukan ekskursi ke kota Munich, Jerman, tampilan bangunan Museum Brandhorst cukup mencuri perhatian. Dari kejauhan, terlihat warna-warna yang dikombinasikan dengan apik, walaupun bentuk bangunannya terlihat biasa saja tipikal bangunan modern di Jerman.
Bangunan ini merupakan hasil rancangan biro arsitek Sauerbruch Hutton Architects. Ide yang diangkat oleh arsitek dalam rancangannya yaitu dengan mencoba menjadikan fasade bangunan menjadi sebuah karya seni modern sesuai dengan fungsi bangunan sebagai museum bagi karya seni kontemporer.

selubung bangunan dilapisi oleh kombinasi dua lapis material. Lapisan pertama dilapisi oleh dengan 36.000 batang keramik yang mengkilap dengan 23 warna. Batang-batang tersebut terpasang secara vertical. Lapisan kedua pada sisi sebelah dalam, sebelumnya bangunan juga ditutupi dengan lembaran-lembaran cladding dengan dua warna yang dipasang secara horizontal. Lembaran-lembaran cladding yang dipasang horizontal ini juga posisinya terpasang zig-zag sehingga menciptakan efek yang menarik.


















Kombinasi dua lapisan material yang dikombinasikan secara cemerlang diperkaya dengan warna-warni material membuat eksterior bangunan ini cukup indah. Dua layer yang diinstal secara baik juga cukup mempertimbangkan efek berbeda yang akan timbul saat disinari oleh terpaan cahaya matahari maupun cahaya buatan. Efek pembayangan oleh lapisan pertama yang jatuh pada permukaan lapisan kedua menciptakan efek tiga dimensi yang menarik.




Arsitek: Sauerbruch Hutton
Lokasi: Munich, Germany
Klient: Staatliches Hochbauamt, Munich
Tahun: 2002




Wednesday, 24 July 2013

Anak-Anak & Ruang Mereka

Dalam sebuah presentasi di sebuah sekolah Arsitektur, ada sebuah kejadian yang menarik mengenai proposal sebuah ruang yang dikhususkan untuk ruang bermain bagi anak-anak. Katakan saja idenya adalah menyediakan sebuah ruang terbuka yang berisi berbagai macam benda yang didisain sedemikian rupa sebagai media permainan anak-anak.

Berbagai benda tadi merupakan ide dari sang mahasiswa yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Ada jaring-jaring yang menyerupai jaring laba-laba namun bisa juga menyerupai jaring dari nelayan yang memang daerah tersebut adalah daerah pesisir. Mengambil inspirasi dari alam dan lingkungan sekitar merupakan tindakan bijak bagi para Arsitek dalam mengambil rujukan. Namun jujur saja seberapa kuatnya kita dalam meniru alam tetap saja ia menjadi tiruan yang merupakan objek artifisial atau buatan.

Monday, 6 May 2013

Berharap Makna Dari Kekosongan..

Sebenarnya aku ingin menghubungkan titik-titik imajiner itu menjadi rangkaian garis-garis yang kasat mata. Perisinggungan garis-garis berharap membentuk bidang dan ruang. Imaji-imaji itu terangkum jelas dalam benakku dan sepertinya harus segera diwujudkan.

Butuh kematangan dalam bersikap agar semua itu tidak lahir secara sembarang tanpa perencanaan yang matang. Tindakan sederhana namun proporsional lebih berguna daripada aksi sporadis yang kesannya lebih hebat dan meyakinkan.

Proses kreatif lebih berarti daripada melakukan hal-hal secara monoton dan linear. Ini bukan tentang banyaknya hasil namun ini adalah tentang makna yang digali dari kekosongan. Pada akhirnya ini akan terbuktikan oleh detik-detik waktu dan hadirnya manfaat bagi mereka, bagi kita dan bagiku.

Dessau, 06/05/13
lagi panik dikejar deadline thesis..

Saturday, 6 April 2013

Kejujuran & Arsitektur

BASF Services Europe GmbH

Sewaktu sedang berada di Berlin, tepatnya di kawasan Stasiun S-Bahn Warschauer Strasse, pandangan saya tertarik pada suatu objek arsitektur yang satu ini. Seperti tulisan BASF yang tertulis di atasnya, ini adalah bangunan kantor BASF Services Europe GMBH .
Apa yang ada dalam benak anda ketika melihat bangunan ini? Tentu saja adalah disainnya yang menampilkan kombinasi disain bangunan baru dan lama. Bangunan baru menempati sisi atas bangunan lama dengan perbedaan yang sangat kontras. 

Menghormati bangunan yang lama bukanlah mesti harus tampil dengan gaya yang serupa. Pada kasus ini menghormati bangunan lama adalah dengan jujur untuk tampil dengan merepresentasikan ruang dan waktu dimana ia lahir. Ia tampil merepresentasikan ruang dan waktu yang jauh berbeda dengan bangunan lama di bawahnya., dengan demikian kekontrasan yang timbul akan menjadikan bangunan lama lebih mudah dikenali oleh orang-orang di sekitarnya.

Kasus serupa juga telah banyak diapilkasikan oleh banyak arsitek hebat di tempat lainnya, contoh lain adalah  Musée du Louvre di Paris, Perancis. Buah karya arsitek I.M Pei ini benar-benar tampil beda dengan disain piramid kaca yang terletak dikelilingi oleh bangunan bergaya campuran dari Gothic, Renaissance serta Baroque.

Menghormati kondisi eksisting adalah sebuah langkah bijak dalam ber-arsitektur, namun bukan untuk meniru yang telah ada. Menghormati kondisi eksisting bisa dilakukan dengan melakukan telaah terhadap bagaimana mengambil nilai-nilai kearifan lokal. Tampilkan identitas kita sendiri sejujur-jujurnya.

Saturday, 16 March 2013

Kota, Arsitek dan Ridwan Kamil

Akhir-akhir ini mengikuti perkembangan perpolitikan di Indonesia yang sedang hangat-hangatnya dengan sejumlah perhelatan pesta demokrasi yaitu pemilihan kepala daerah di sejumlah propinsi dan kota di Indonesia. Berita terkini yang membuat saya tertarik adalah dengan diusungnya seorang Arsitek untuk menjadi calon walikota Bandung oleh beberapa partai politik.
Menarik untuk mencermati tokoh arsitek yang diusung adalah sosok Ridwan Kamil atau yang lebih populer dengan sebutan kang Emil. Belia adalah seorang arsitek ternama yang peduli dengan perkotaan beserta isu-isu sosial. Ini merupakan sebuah hal yang spesial bagi saya pribadi sebagai orang yang sama-sama berada dalam jalur profesi yang sama yaitu arsitek, walaupun saya msaih belum layak untuk disebut arsitek, namun setidak-tidaknya latar belakang pendidikan saya dan Kang Emil adalah sama-sama pernah belajar arsitektur.

****
Sekarang mari berbincang mengenai Kota, Arsitek dan Ridwan Kamil...

Kota merupakan hasil peradaban manusia. Kota pada hakikatnya merupakan sebuah kesatuan dari tiga komponen yang meliputi penduduk, kegiatan usaha serta ruang tempat fisiknya. 
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pertumbuhan populasi manusia meningkat tajam, gelombang perpindahan penduduk menuju kota-kota menjadi hal yang tidak terelakkan. Kota telah menjadi magnet bagi wilayah disekitarnya. Para ahli dan pengamat perkotaan telah memprediksi bahwa 70% populasi global pada tahun 2050 akan tinggal di perkotaan. Kondisi ini akan memunculkan berbagai tantangan, diantaranya persediaan lahan, energi, sumberdaya alam. Berbagai dampak buruk juga sudah diprediksi seperti meningkatnya polusi, permasalahan sosial, keamanan, rusaknya lingkungan dan lain sebagainya. 
"Masa depan peradaban manusia itu berada di Kota. Kalau salah mengelola kota maka hancurlah peradaban." (Ridwan Kamil)
Arsitek sebagai salah satu profesi yang bersentuhan langsung dengan perkembangan kota memiliki tanggung jawab dan peranan penting di masa depan. Kreatifitas, inovasi dan ide-ide dari arsitek diharapkan tidak hanya berdampak dalam pembangunan kota saja namun juga harus dapat menjawab tantangan-tantangannya, seperti:
  • Tanggap terhadap kelestarian lingkungan, serta meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya serta penggunaan energi.
  • Mengembangkan kota yang tanggap terhadap bencana alam dan bencana buatan manusia.
  • Mengembangkan kota yang berkelanjutan.
  • Mengembangkan kegiatan perekonomian, pendidikan serta memberikan peluang untuk kreativitas warganya.
Peran dan tanggung jawab arsitek di masa yang akan datang akan sangat penting sebagai salah satu agen terhadap perkembangan kota. Karya-karya arsitek idealnya tidak hanya mengedepankan ide-ide dan inovasi yang hanya diperuntukkan bagi pemilik modal atau pemilik proyek saja. Sudah saatnya arsitek berpikir luas melalui lintas pihak untuk menghasilkan karya-karya yang bisa mempengaruhi banyak pihak dan golongan.

Ada sebuah presentasi yang sangat menarik yang disampaikan oleh Ridwan Kamil, terkait dengan inspirasi-inspirasi beliau dalam upaya melakukan perubahan sosial diperkotaan.



Berkembangnya isu hangat mengenai majunya Ridwan Kamil sebagai calon walikota Bandung, membawa saya ke sebuah situs Wordpress beliau yang berisi tentang tulisan-tulisan beliau mengenai dunia arsitektur, perkotaan dan lain-lain. Sebuah kaliat menarik pada bagian About me adalah "Ridwan Kamil is a daydreamer and city lover". Jika Ridwan Kamli terpilih untuk menjadi walikota Bandung maka ini merupakan lompatan besar bagi Kang Emil untuk menginspirasi kita semua dalam membangun kota yang lebih baik lagi.

Thursday, 14 March 2013

Cinematic Essay Dalam Arsitektur



Kanal Angin Pada Museum Teknik Hugo Junkers
Film telah lama digunakan dalam bidang ilmu arsitektur dan telah mengalami perkembangan yang begitu luas, mulai untuk keperluan mempresentasikan karya-karya arsitektur, dokumentasi arsitektur hingga sebuah kritik arsitektur.

Pada tulisan ini saya ingin memberikan sebuah contoh bagaimana film menjadi media untuk berargumentasi dalam arsitektur dalam konteks kematian arsitektur dalam konteks perkotaan.
Lazimnya sebuah film selalu menceritakan tentang sesuatu dengan cara naratif dan deskriptif. Namun untuk kali ini saya bersama teman-teman mendapatkan tugas kuliah untuk membuat film tentang fenomena kematian arsitektur dengan cara yang berbeda.

Perbedaannya adalah, film ini tidak menceritakan dan menjelaskan sesuatu, film ini membawa kita untuk menyaksikan pemeran melalui adegan-adegannya dalam mengeksplorasi karya arsitektur. dalam hal ini yang menjadi fokus eksplorasi adalah fenomena kematian sebuah objek arsitektur yaitu Museum Teknik Hugo Junkers di Dessau, Jerman.

Museum ini dulunya merupakan pabrik pembuatan pesawat terbang. Pabrik ini didirikan oleh Hugo Junkers untuk memproduksi pesawat terbang sipil dan pernah menjadi pionir industri penerbangan yang hebat di Jerman.
Oleh karenanya Hugo Junkers telah membuat Dessau yang merupakan kota kecil di Jerman Timur menjadi terkenal pada masa silam. Banyak raihan yang telah dicapai, khususnya untuk pesawat terbang bersayap tunggal berbahan full-metal pertama sekali pada tahun 1915. Pada perang dunia pertama, pabrik ini sempat memproduksi pesawat tempur dan setelah perang berakhir, ia kembali memproduksi pesawat untuk kebutuhan industri penerbangan sipil. Bangkitnya kekuasaan NAZI pada tahun 1933 menyebabkan keruntuhan pabrik pesawat Hugo Junkers.

Kematian arsitektur pada kasus ini adalah kematian pabrik pesawat terbang yang pada masa silamnya telah menjadi pionir penting dalam perkembangan industri penerbangan di Jerman. Sa'at ini yang tersisa adalah hanya sebuah museum. Banyak orang yang tidak tertarik dengan museum ini, karena mereka tidak tahu sejarah hebat yang telah dilalui oleh Hugo Junkers. Untuk itu dengan media film diharapkan dapat memberikan informasi bagi orang-orang agar untuk menghargai sejarah.

Anda dapat menyaksikan hasil film yang telah kami buat untuk kasus Technikmuseum Hugo Junkers.