Showing posts with label Persil Bebas. Show all posts
Showing posts with label Persil Bebas. Show all posts

Wednesday, 21 May 2014

Menulis Itu......

Selamat pagi
Selamat pagi... semoga hari ini penuh dengan mood yang bagus :D..
Hei,. sepertinya sudah lama sekali laman ini tidak pernah kusentuh lagi, ma'af ya blog!..
Sebenarnya ada banyak catatan-catatan yang ingin kutuangkan di sini, dari hal yang remeh temeh, sampai hal yang serius.


Pada kemana semangat itu semua ya??..
Jika ada yang mengatakan menulis itu mudah, maka itu bukanlah aku!..aku lebih memilih membaca daripada menulis haha.

Thursday, 2 May 2013

Menemukan Tuhan...

Suatu saat seseorang merasakan pengalaman luar biasa tatkala ia baru pertama sekali terbang bersama burung besi yang bernama pesawat terbang. Pandangannya tak henti merekam setiap detail bentuk awan-awan putih menggulung dengan latar belakang langit biru yang kontras, begitu juga cembung gunung dan ceruk lembah jauh di bawah sana yang menghijau.
Ada rasa takjub yang merayap dalam jiwanya dan mendorong hatinya untuk memuji kebesaran dan keagungan Allah Ta'ala, namun tatkala aku merasakan goncangan-goncangan pada pesawat saat mengalami turbulensi akibat cuaca yang kurang baik maka muncullah rasa takut dan cemas dalam hatinya, seketika rasa bahagianya sirna. Ia menemukan dirinya menjadi sosok manusia yang kecil dan tidak berdaya. Batas antara hidup dan matinya ternyata tipis sekali saat itu, diapun menyerahkan hidup dan matinya hanya pada ketentuan Allah Ta'ala

Saturday, 27 April 2013

Fiksi Tentang Kalian dan Kamu..

Hei kalian!..
Bukankah kita pernah saling bertegur sapa?
Kalian kalian pernah ada dalam ruang dan waktuku, aku juga pernah berharap salah satu dari kalian akan menemani hari-hariku sa'at ini.
Tapi aku bersyukur, karena tidak butuh waktu lama untuk mengetahui bahwa kalian adalah cuma masa laluku saja.
Bialah kalian mengisi lembar-lembar hidupku di masa lalu saja dan membawaku menemui masaku kini.

Saturday, 20 April 2013

Karena aku tidak mau ditipu!

Wabup Sambut Wacana Pembangunan Sekolah Inpres

Mencermati jawaban seorang anak kecil di daerah terpencil pelosok negeri yang bernama Indonesia.

Seorang wartawan yang sedang melakukan liputan ke daerah pedalaman di sebuah pelosok negeri mendapati seorang anak kecil. Anak ini terlihat sangat bersemangat dalam belajar di dalam ruang kelas yang beralaskan tanah dan beratapkan anyaman daun rumbia.

"Untuk apa kamu bersekolah?" Tanya wartawan tersebut kepada seorang murid
"Aku bersekolah agar menjadi cerdas dan aku juga tidak mau ditipu orang bang!." Jawab si anak dengan logat daerahnya yang kental.

Seorang Jerman dan Anjingnya

Cuma mau berbagi satu hal yang tidak penting dari sekian banyak hal penting lainnya..

Entah berapa kali aku menemukan pemandangan manusia-manusia Jerman yang tengah asik berbicara dengan anjing-anjing peliharaan mereka. Namun kali ini ada yang menarik perhatianku.
Ia adalah seorang pria paruh baya yang beberapa kali aku lihat di tempat yang sama di sekitar dekat dengan tempat tinggal temanku di Berlin. Beberapa kali aku mengunjungi temanku di Berlin, maka beberapa kali pula aku berjumpa dengannya. Sepertinya tempat tinggalnya tidaklah jauh juga dari tempat tinggal temannya pikirku.

Tuesday, 19 March 2013

Ketika Penyadapan Bercerita Lain

The Lives of Others
(sebuah sinopsis bagian dari tugas kuliah urban saloon)


“An innocent prisoner will become more angry by the hour due to the injustice suffered. He will shout and rage. A guilty prisoner becomes more calm and quiet. Or he cries. He knows he's there for a reason. The best way to establish guilt or innocence is non-stop interrogation.”(Hauptmann Gerd Wiesler HGW XX/7)

Mengambil tempat dan alur waktu di Jerman Timur semasa tahun 80an dimana pada saat itu kebebasan berpendapat dan berekspresi menjadi hal yang sangat dilarang oleh pemerintah.

Saturday, 16 March 2013

Tiga Tahun Kebersamaan Kita

Tiga Tahun Kebersamaan Kita
Untuk istriku tercinta: Rahmi Mutia binti Asmaruddin

Apakah masih membekas dalam ingatan?
Saat pertama kali kita berjumpa.
Apakah masih membekas dalam ingatan?
Saat pertama kali kita saling berbicara sekedar memperkenalkan diri.
Dalam suasana yang syahdu dan insya Allah diberkati Allah SWT

Monday, 11 March 2013

Asal Usul Kopi Aceh

Cyber Coffe : Asal Usul Kopi Aceh: Kopi Aceh berasal dari Belanda yang dibawa oleh seorang pengusaha Belanda pada abad XVII melalui Batavia (sekarang Jakarta) lalu masuk ke...

Saturday, 21 July 2012

Sintingnya Seorang Seniman

Djoko Pekik

kalau pada postingan sebelumnya berkiash tentang kesintingan yang erat dengan orang jenius, maka tidak ada yang akan membantah kalau seniman yang paling sering berkawan dengan kesintingan.

Alkisah seorang seniman dari nusantara yang bernama Djoko Pekik pernah melakoni kesintingan yang edan atau kalau mau di balik menjadi ke edanan yang sinting,.. (sama saja hehe,.. sama-sama sinting dan edan).

Djoko Pekik Lahir di Purwodadi, pada 1937, ia merupakan salah satu seniman yang dikenal dengan karya-karyanya yang kritis terhadap situasi politik di negara ini. Ia pernah merasakan dinginnya ruang penjara selama tujuh tahun, sejak 8 November 1965 sampai dengan tahun 1972 sebagai tahanan politik tanpa proses pengadilan. Itu adalah kenangan pahit yang tak mudah dilupakannya.

Berburu Celeng



Karya nya yang berjudul Indonesia 1998 Berburu Celeng (1998). Lukisan ini dibuat Djoko saat rezim Orde Baru digoyang. Sebuah lukisan yang menggambarkan bagaimana semua orang beramai-ramai memburu celeng. Bahkan, setelah ditangkap, celeng itu pun dikeler bersama-sama pula. Lukisan ini terjual dengan harga satu milyar yang membuat ia dijuluki seniman satu milyar. Konon kata berita-berita setelah terjual dengan harga satu milyar ia sempat membeli sebuah bus Mercedes Benz berukuran sedang. setiap pagi ia menikmati sarapan pagi di dalam bus tersebut sambil mendengarkan siaran radio. Busnya cuma parkir di halaman rumahnya. Sewaktu ditanya kenapa tidak jalan-jalan dengan mengendarai bus tersebut, ia menjawab karena ia tidak bisa mengendarai bus.


Ternyata kekayaan mendadak seorang seniman berbeda tipis dengan kesintingan. Dasar sinting!..

Orang Jenius Erat Dengan Kesintingan


Siapa yang tidak kenal Thomas Alva Edison? salah seorang penemu terbesar abad lalu. Dalam hidupnya ia mengantongi 3.000 paten penemuan ilmiah. lelaki kelahiran 11 februari 1847 ini tinggal di sebuah rumah besar dengan dikelilingi pagar besi. para tamu yang akan masuk ke halaman rumahnya harus membuka pintu gerbang besi yang amat berat, dan kemudian menutupnya kembali sampai benar-benar tertutup.

Sebagai ilmuwan produktif yang banyak membuat penemuan baru, tentu ia banyak dikunjungi  tamu. Apalagi ia pernah memiliki pabrik dan laboratorium dengan 300 karyawan. Suatu ketika, seorang teman dekatnya mengeluh kepada Edison, betapa ia harus menguras banyak tenaga setiap kali membuka dan menutup gerbang rumah Edison.

Dengan mengedipkan ekor matanya, Edison lalu mengantarkan sang teman naik tangga menuju ruangan di atap rumahnya. Di sana terdapat alat-alat mekanis rumit yang terdiri atas beberapa pengungkit besi, kerekan dan pompa-pompa. Sang teman terheran-heran, apa maksud tuan rumah mngajaknya ke ruang tersebut.

"Engkau pasti tidak tahu", ujar Edison, "setiap kali ada orang yang membuka dan menutup pintu gerbang depan, maka secara otomatis akan memompa satu galon air ke dalam bak penampungan air di sini".

Itulah kelebihan seorang Thomas Alva Edison. Benar kata Aristoteles, tidak ada orang yang jenius tanpa diwarnai dengan kesintingan.

(sumber: Motivasi Net)